Welcome Paris Van Java

    Selamat datang kota Bandung, kota Kembang, kota Paris Van Java. Mungkin itu segelintir julukan yang dimiliki oleh kota Bandung. Tak salah jika Bandung menyandang julukan tersebut. Melihat gaya hidup, fashion dan style yang dimilik kebanyakan orang Bandung menunjukkan Bahwa bandung memang benar-benar layak diberi julukan Paris van Java. Dengan segala keterbatasan ide, waktu, tempat dan kuota, kali ini gue ingin berbagi pengalaman yang mungkin nggak terlalu penting. Anggap aja tulisan ini sebagai tanda gue masih hidup sehat karena udah hampir setahun udah nggak pernah nulis lagi.



Model Majalah Dewas Tahun 1996 (Lokasi : Bandung)

    Nggak terasa Gue udah 2 tahun di Bandung. Terhitung mulai 25 Desember 2017 sampai hari ini 25 Januari 2018. Dengan pengalaman hidup di Bandung dengan rentang waktu 2017-2018, Gue kira cukup lah untuk berbagi pengalaman ke pembaca setia blog ini. Sebenernya gue juga bingung mau mulai berimajinasi dari mana. Maklum, otak gue agak lemot dibuat berifikir kecuali kalo di pancing dulu sama hal-hal yang berbau konten pornografi motivasi. Oke, kali ini gue akan share ke lo semua tentang pertama kali Gue ke Bandung.

    Jadi awal mula Gue ke Bandung bukan karena banyak duit terus jalan-jalan ke Bandung atau kesini cuman pengen cari janda jodoh. Niat gue kesini sebenernya karena terpaksa dengan niatan. Terpaksa karena gue sadar udah semester 7 hampir 8 dan harus cepet-cepet KP (Kuliah Pariwisata) (Kerja Praktek). Dan emang niat cari tempat KP perusahaan BUMN. Alasan itu lah yang membuat gue memilih perusahaan ini untuk KP.

    Tepat tanggal 15 Juni 2017 gue dapat balasan email dari perusahaan tersebut. Salah satu syarat bisa KP disana yaitu harus datang langsung buat mengurus administrasinya. Tanpa berfikir panjang dan karena dari sekian perusahaan yang gue kontak ga ada yang mau nerima gue, akhirnya gue putuskan untuk KP di perusahaan tersebut. Gue langsung boking tiket kereta api Surabaya - Bandung untuk ngurus persyaratan administrasi dengan jadwal keberangkatan 1 Agustus 2017 pukul 07.45 WIB.

    Waktu yang ditunggu tunggu pun tiba, tanggal 1 Agustus 2017 gue berangkat dari stasiun Gubeng - Kiaracondong. Waktu itu gue sangat antusias, maklum lah gue anak pantai yang nggak pernah naik kereta jawa Api. Karena gue adalah salah satu manusia paling imajinatif, sebelum berangkat gue mulai berimajinasi kotor. Gue mulai berimajinasi nanti ketika naik kereta Gue akan duduk bareng cewek cantik, kemudian saling sapa, terus ngobrol asik dan akhirnya tukeran nomer telfon. Terus gue chatingan sama cewek tersebut. Itu merupakan pemikiran konyol akibat kebanyak nonton BxxEP FTV. Dan lo tau realitanya gimana? Gue duduk bareng sama emak-emak yang badanya agak besar sehingga sulit duduk.

    Perjalananpun terus berlanjut, kurang lebih 16 jam perjalanan di Kereta Api. Gue cukup menikmati perjalanan meskipun apa yang gue bayangkan tak sesuai harapan. Pukul 22.30 akhirnya gue nyampe di Stasiun Kiaracondong Bandung. Udara dingin menyambut kedatangan Gue, ketika itu pun Gue mulai bingung mau nginep dimana. Akhirnya gue dan temen gue Ricky memutuskan untuk tidur di masjid sekitar setasiun. Setelah berjalan kira-kira 1.5 Km akhirnya gue menemukan Masjid untuk persinggahan sementara. Setelah mau masuk, tiba-tiba ada satpam manggil "Punten A', mau sholat?" Gue jawab "Iya pak, sekalian numpang tidur semalem disini"., Mungkin karena Satpam melihat muka Gue mirip maling, Satpam menjawab "Maaf A', Disini ngga boleh dibuat tidur. Soalnya sering kejadian banyak barang hilang". Tanpa berdebat panjang gue dan ricky langsung balik lagi ke stasiun dan memutuskan tidur di Stasiun sampai pagi.

    Hari ke-2 di Bandung, Gue bangun jam 5 dan langsung jalan kaki ke arah persahaan yang dituju sambil cari masjid terdekat untuk sholat shubuh. Setelah sholat gue melanjutkan perjalanan kira-kira 2 KM ke tempat perusahaan tersebut sambil cari tempat mandi. Akhirnya gue menemukan mushola yang ada tempat mandinya. Setelah Gue istirahat dan mau mandi, tiba-tiba ada anak-anak dan ibu-ibu datang ke mushola tersebut. Ternyata mushola tersebut mau di pake kegiatan anak belajar mengaji. dengan terpaksa gue harus cari tempat lagi buat mandi.

    Setelah berjalan cukup lama, Gue menemukan tempat mandi gratis. Setelah mandi gue siap siap buat bernagkat ke Perusahaan tempat gue KP.

   Oke Guys, karena gue udah ngantuk. Dengan terpaksa cerita yang ngga terlalu bermanfaat ini gue cut dulu. Kelanjutan ceritaya sekalian Gue share prosedur ngurus KP di Perusahaan tersebut. Siapa tau temen-temen ada yang minat KP disini. Sebelum gue mengakhiri tulisan konyol ini gue minta maaf apabila terdapat kesalahan atau kata-kata yang ga sesuai EYD. Maklum nilai pelajaran Bahas Indonesia Gue jelek. Doain juga gue bisa aktif lagi nulis, setidaknya bisa berimajinasi dengan positif dan tidak hanya berimajinasi di kamar mandi.

"Teruslah berfikir dan bertindak untuk kebaikan. Jangan pernah berfikir tanpa bertindak, dan jangan bertindak tanpa berfikir. Yakinlah setiap langkah yang kau jalani akan memunculkan seratus jalan terbaik yang kau inginkan"
Previous
Next Post »