Tips dan langkah-langkah membuat SIM

    Slamat malam temen-temen yang Gue sayangi (Khusus cewek). Di malam yang agak mendung ini Gue kembali lagi hadir dalam blog yang pastinya kata-katnya nggak karuan. Kali ini Gue akan sedikit berbagi mengenai pengalaman Gue ketika membuat SIM (surat izin mencintai) di SATLANTAS Gresik. Sebenarnya Gue paling malas kalau disuruh ngurus yang kayak beginian. Tapi karena Gue adalah warganegara pemakai kendaraan bermotor yang baik, maka Gue putuskan dengan berat hati untuk mengikuti peraturan Negara ini.

    Pada suatu hari libur kuliah, Gue pulang bersama teman Gue yang namanya udah Gue samarkan menjadi Otek. Sehari kemudian tiba-tiba si Otek ini mengajak Gue untuk buat SIM di SATLANTAS Gresik. Tanpa berpikir panjang Gue pun menerima tawaran Otek. Pada hari senin pagi Gue berangkat menuju rumah Otek dengan hati yang penuh keragu-raguan. Kita pergi bertiga, Gue, otek dan satu lagi teman Gue yang Juga Gue samarkan juga namanya menjadi Jampeng. Setelah sampai di SAMSAT hati Gue semakin nggak enak, mungkin karena belum mempersiapkan segala sesuatunya.

Langkah awal membuat SIM 

Foto di Lapangan Tes Uji Berkendara Gresik

1. Niat. Lebih bagus jika niat kita dikarenakan Tuhan semata. Jangan kayak Gue ! membuat SIM dengan hati terpaksa karena takut ditilang polisi.

2. Pergi ke loket pendaftaran untuk mengambil formulir. Siapkan fotokopi KTP

3. Setelah mengambil formulir dan mengisinya, kemudian pergi ke tempat foto dan cap sidik jari ( Dikenakan biaya 20.000,-)

4. Kemudian cek kesehatan (Dikenakan biaya 20.000). Nah, pada tahap ini yang Gue kurang suka (Sok sokan menjadi warga negara yang patuh hukum). Masa namaya cek kesehatan nggak diperiksaa apa-apa. Cuman nyerahin formulir dan fotokopi KTP. Kalau menurut saya pada tahap ini lebih bagus di namakan “Cek biodata” karena petugasnya cuman ngetik trus disuruh bayar selesai.

5. Menuju tempat tes teori. Pada tahap ini alangkah baiknya jika sebelum melakukan tes temen-temen belajar dari soal-soal yang pernah keluar atau tanya-tanya teman yang sudah lulus. Di Google juga banyak soal-soal dan pembahasan.

   kembali ke cerita awal. Kemudian Gue menunggu dipanggil untuk tes kurang lebih hampir 3 jam lamanya. Pada saat Gue menunggu, hati Gue dinaungi perasaan gelisah. Tidak lama kemudian “Bapak Muhtadin”, si penjaga ruang tes memanggil. Dan Gue pun masuk ke ruang tes bersama si Otek. Setiap soal diberi waktu 1 menit, dan ada 30 soal yang harus dikerjakan. Kemudian Gue mengerjakan soal dengan ketidakyakinan. 30 menit kemudian tes telah usai dan saatnya melihat nilai apakah Gue lulus atau tidak. Dan hasilnya adalah “Muhtadin dengan nilai 57 dinyatakan TIDAK LULUS”. Sedangkan nilai minimal untuk lulus adalah 60. Akhirnya Gue keluar dengan raut wajah lesu sekaligus malu. Masa  ngerjain soal teori SIM aja tidak lulus. Dan parahnya lagi, si Otek malah lulus. Alhasil Gue menjadi bahan ejekan mereka berdua “Masa soal gitu aja nggak lulus ” kata si Jampeng. Gue hanya bisa menahan kekesalan hati ini dengan tersenyum. Sesampai di rumah Gue ditanya ibu Gue. “Bagaimana din, lulus tesnya?” kata Ibu. Gue menjawab “hehehe.. belum lulus buk”. “tidak apa-apa, besok kembali lagi pasti lulus.” sahut Ibu. Lagi-lagi, ketika kita kembali ke kontrkan si Otek menunjukkan kesombonganya “Lihat ini, sekali tes langsung lulus”. Kata si Otek sambil menunjukkan formulirnya. Dengan hati yang sedikit kesal tiba-tiba sacara sepontan Gue berkata “ belum lulus ujian peraktek aja sombong. Liat saja, siapa nanti yang punya SIM duluan” dengan nanda sedikit tinggi.

   Beberapa minggu kemudian Gue kembali lagi mengapeli SATLANTAS Gresik. Tapi kali ini Gue datang berlima. Gue, Otek, Jampeng, Jendri dan Kondom (namanya sudah saya samarkan semuanya). Si Otek dan Jampeng akan melakukan tes praktek. Sedangkan Gue bersama jendri dan kondom masih berkutat dengan tes teori. Tapi kali ini Gue datang dengan kepercayaan diri yang tinggi. Selain sudah belajar, Gue juga sudah dapat restu orang tua. Kebetulan kita brangkat pagi-pagi kira-kira pukul 06.30 jadinya masih agak sepi. Dan parahnya lagi, loket untuk tes pun masih tutup (mungkin ini efek terlalu semangat). Terpaksa harus menunggu lagi sambil melihat si Otek lagi latihan ujian praktek. Hebatnya, ketika latihan si Otek selalu berhasil. Itu pun dilakukan berkali-kali.

    Beberapa saat kemudian loket sudah dibuka, karena Gue datang lebih awal jadinya Gue dapat bagian keloter pertama. si Kondom dan Jendri masih sibuk ngurus masalah registrasi. Kemudian Tibalah saatnya bertempur lagi dengan soal-soal tes teori SIM yang sebenarnya mudah tapi kalau nggak mau belajar jadi sulit. namun kali ini Gue sudah membawa bekal peralatan perang tersebut, alhasil Gue mengerjakan soal dengan mudah dan akhirnya dinyatakan LULUS dengan nilai 77. Kemudian Gue bergegas keluar dengan percaya diri. Kemudian saya menghampiri si Otek sembari bertanya “Bagaimana prakteknya tek? Lulus?. Otek menjawab “ nggak lulus (COOK) sensor”. Sambil memasang raut wajah yang agak kesal. “Lho kan tadi kamu latihanya bisa, kok nggak lulus?”. “nggak tau, sepertinya Gue grogi” sahut si Otek. Kemudian Gue dan Jampeng bergegas mengumpulkan formulir di petugas untuk ikut tes praktek. Tapi kali ini keberuntungan belum berpihak kepada kami. Gue dan Jampeng TIDAK LULUS. sesampai di rumah, kembali ibu bertanya. “gimana din, lulus?” Tanya Ibu. “Alhamdilillah lulus buk, tapi tes teorinya saja..hehehe. prakteknya belum lulus”.” Nggak papa, berarti besok balik lagi langsung lulus” sahut Ibu.

   kemuadian disuatu hari yang cukup cerah. Teman Gue yang kuliah di Jogja pulang kampung. Namanya Wais. Dia adalah teman kecilk Gue, yang pasti Gue lebih muda dari dia meskipun wajah Gue terlihat lebih tua. Tiba-tiba si Wais ngajak Gue ke SATLANTAS Gresik untuk ngurus SIM. ”Bro, besok ada acara nggak?” kata si Wais. “nggak ada Bro, ada apa?” sahut Gue. “Besok ayo ikut aku ngurus SIM ke SATLANTAS” Ajak Wais. “ Siap Broo, sekalian Gue juga mau ngurus”. Kemudai esok harinya kira-kira pukul 08.00 pagi Gue berangkat dari rumah. Tak lupa juga Gue meminta restu ibu Gue. Sesampai disana Gue latihan dulu. Dari sepuluh kali percobaan hanya satu kali yang berhasil. Dan akhirnya tes praktek akan dimulai, Gue dan si Wais mengumpulkan formulir kepada petugas. Sebelum Gue tes, ternyata Gue ketemu dengan teman SMA yaitu dua Manusia yang luar biasa Hasan dan Husen. Ternyata mereka juga sedang berjuang untuk bisa mendapatkan 1 keplek mirip KTP kalo nggak salah bahanya dari plastik. Dan yang membuat Gue kaget adalah seorang Hasan Kongkrit Mubarok yang berkali-kali juar perlombaan Olimpiade matematika dan juga selalu juara kelas ternyata juga pernah gagal teori SIM dan Praktek. Tapi kabar terakhir yang Gue dengar Alhamdulillah beliau sudah lulus.

peraturan dan ujian praktik yang harus ditempuh

1. Ketika sudah berada di lapangan peraktek, kaki dilarang menyentuh tanah.

2. Melewati rute berbentuk angka 8. Menurut Gue pada tahap ini masih relative mudah.

3. Kemudian di lanjutkan melewati rute lurus tanpa berhenti. Ini juga masih mudah, malah sangat mudah

4. Selanjutnya pada step yang paling sulit. Yaitu rute Zig-zag. Bukan hanya Gue yang bilang kalau ini rute tersulit. Tapi hampir semua peserta tes juga bilang begitu.

5. Jalan bergelombang. Ini juga mudah.

6. Yang terakhir adalah jalan menanjak dan turunan

   Berhubung Gue adalah manusia baik hati, Gue akan sedikit berbagi tips-tips agar lulus tes praktek. Langsung saja nggak usah banyak cerita, dari tadi kok cerita mulu kak.

Oke, ini dia tips yang sangat brilian. Tapi ini menurut saya.

1. Niat. Jadi, Lo harus niat dengan yakin bahwa saudara pasti lulus.

2, Minta restu orang tua. Menurut Gue ini wajib bro. pasti lo juga sudah tau apa alasanya

3.sebaiknya masukan gigi roda pada posisi 2.

4. Tarik gas dengan kecepatan tetap dan sebaiknya agak tinggi.

5. Mainkan kecepatan dengan Rem belakang. Jangan pernah menggunakan rem depan maupun gas.

6. Tenang dan juga nyantai. Jangan ada perasaan gerogi pada diri saudara. meskipun lo sudah mahir ketika latihan, jika lo masih punya rasa grogi. Gue yakin 99.99 persen saudara akan gagal pada saat tes.

   Dan akhirnya Gue melakukan tes dengan lancar dan dinyatakan LULUS. Kemudian langsung saja Gue menuju loket foto dan cetak SIM (dikenakan biaya 100.000). Jadi totalnya dari awal sampai akhir dikenakan biaya 140.000. itupun belum uang transportasi dan uang makan. Tapi nggak papa lah, itung-itung shodaqoh ke pak polisi. Kalau ditanya Bagaiman perasaan anda ketika lulus ? ah biasa aja (jawab dengan nada sok cool). Tapi dari lubuk hati yang paling dalam sebenarnya sangat senang karean bisa dapat SIM dengan cara yang baik dan juga membuktiakan kepad si Otek kalau perkataan Gue waktu lalu telah Gue penuhi. (kabar terakhir mengabarkan bahwa otek telah lulus. Tapi tetep saya duluan).

   Mungkin sampai disini dulu tulisan yang nggak karuan yang bisa Gue share kepada Lo semua. maklumlah ilmu Gue masih dangkal dan juga kurang pengalaman. Jika ada manfaatnya silahkan lo ambil. Namun jika tidak ada manfaatnya Gue minta maaf kepada lo semua karena udah terlanjur baca tapi kok nggak karuan tulisanya. Seperti biasa sebelum Gue mengakhiri tulisan nggak jelas ini Gue akan menyampaikan beberapa kata mutiara.

“ janganlah engkau takut akan suatu kegagalan. Seharusnya kita bersyukur atas kegagalan-kegagalan yang telah kita dapatkan. Karena sesungguhnya kita telah mengambil jatah kegagalan yang telah allah takdirkan. dan itu artinya peluang untuk mengambil jatah kesuksesan semakin besar kawan.”


Best Regards,


Limitless Human
Previous
Next Post »

2 Comments